Film tidak hanya menjadi hiburan visual, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya. Ketika sebelumnya sineas dari Sulawesi Selatan pernah sukses menghadirkan film lokal yang memperkenalkan tradisi Uang Panai pada tahun 2016, tak lama ini film dengan judul Mappacci – Malam Pacar mewarnai layar kaca Indonesia. Seperti nama filmnya, film Mappacci – Malam Pacar ini mengangkat cerita tentang budaya Bugis-Makassar yakni Mappacci.
Film yang diproduksi oleh 768 Production dan Timur Picture ini diproduseri dan disutradarai oleh Andi Burhamzah. Ceritanya mengemas cinta segitiga antara Andi Nurfasca Batari Bintang sebagai Tenri, Cahya Arynagara sebagai Iwan, dan Cipta Perdana sebagai Erwin. Iwan yang akhirnya melamar Tenri, dikabarkan mengalami kecelakaan semalam sebelum pernikahan mereka ketika Mappacci akan dilakukan.
Mappacci adalah prosesi yang dilakukan calon mempelai perempuan dan laki-laki pada malam hari atau sehari sebelum pesta pernikahan. Beberapa dari sanak keluarga yang terpilih akan mengusapkan daun pacci ke telapak tangan mempelai sambil membaca doa dan harapan kepada mereka. Sama seperti asal katanya yaitu pacci yang artinya bersih, tujuan dari Mappacci adalah untuk membersihkan diri dari segala hal menjelang upacara pernikahan keesokan harinya.
Beberapa bulan setelah hilangnya Iwan, Tenri yang berusaha move on akhirnya menerima cinta Erwin dan bersedia untuk menikah dengannya. Ketika sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Erwin, Tenri mendapat kabar bahwa Iwan berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Tenri pun dihantam perasaan bimbang ketika harus memilih di antara keduanya.
Selain ketiganya, film Mappacci – Malam Pacar juga menggaet Tumming-Abu, Farissa Effendi, Oki D.M, Zakaribo, dan sejumlah aktor lokal lainnya untuk mengambil peran. Artis ibu kota yakni Noah, D’Masiv dan Geisha pun turut mendukung film ini lewat soundtracknya.
Meskipun Mappacci tidak terlalu diulas secara mendalam pada film ini, konsep pernikahan, makanan, hingga baju adat pada pernikahan tetap diperlihatkan. Dengan menggabungkan unsur-unsur adat Bugis-Makassar dalam cerita, film ini tidak hanya punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang memiliki budaya dan adat tersebut.
Flm Mappacci – Malam Pacar membangkitkan minat penonton untuk lebih memahami dan menghargai keanekaragaman budaya di Indonesia. Film ini dapat menjadi jalan bagi generasi muda untuk lebih memahami warisan budaya yang perlu dilestarikan. Selain itu juga membantu menyebarkan kekayaan budaya Bugis-Makassar ke tingkat nasional bahkan internasional.