(Makassar, 17 Juli 2025) – Bisnis coffee shop di Kota Makassar kembali mendapat sorotan positif dari pemerintah kota. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, secara langsung menegaskan bahwa kehadiran coffee shop baru, seperti Kaldi House di Jalan Gunung Bambapuang II, bukan sekadar menambah destinasi kuliner, tetapi menjadi penggerak utama dan tulang punggung Ekonomi Kreatif (Ekraf).
Pernyataan ini disampaikan Achmad Hendra saat grand opening Kaldi House pada Kamis (17 Juli 2025). Beliau menjelaskan bahwa sektor Makanan dan Minuman (Food and Beverage/FnB) memberikan warna baru yang vital bagi pariwisata daerah.
Kopi Lokal Jadi Andalan, WFA Makin Diminati
Kaldi House sendiri mengusung konsep unik khas Ethiopia, menghadirkan suasana otentik dan nyaman. Namun, yang paling ditekankan adalah fungsinya sebagai ruang produktif.
Menurut Owner Kaldi House, Indah Sukawati, tempat ini bukan hanya disiapkan untuk nongkrong, tetapi didesain khusus bagi pengguna konsep Work From Anywhere (WFA)—mulai dari pekerja kantoran, freelancer, ASN, hingga pekerja kreatif. Konsep co-working space informal ini sangat sejalan dengan visi Makassar sebagai kota yang mendukung produktivitas generasi mudanya.
Dispar Makassar menegaskan siap memberikan dukungan penuh terhadap pertumbuhan coffee shop melalui:
- Pelatihan dan Sertifikasi: Peningkatan kualitas Barista dan manajemen kafe.
- Dukungan Bahan Baku Lokal: Mendorong pelaku usaha agar memanfaatkan biji kopi lokal Sulsel sebagai bahan utama, demi memperkuat identitas daerah di mata nasional dan global.
“Kita siap mem-backup apa yang kita bisa. Coffee shop di Makassar punya tugas baru: menjadi duta untuk mengandalkan biji kopi dari Sulsel,” ujar Achmad Hendra Hakamuddin, menegaskan pentingnya kolaborasi antara industri dan produk lokal.
Kehadiran Kaldi House membuktikan bahwa peluang bisnis coffee shop di Makassar masih sangat besar dan mampu menjadi magnet baru yang menarik traffic wisatawan sekaligus menggerakkan roda Ekraf kota.
