Kementerian Pariwisata (Kemenpar) resmi meluncurkan program andalan baru, Wonderful Indonesia Scale-up Hub (WISH) 2025. Platform pendampingan dan akselerasi ini hadir sebagai jawaban atas tantangan utama yang dihadapi pelaku usaha pariwisata, yaitu kesulitan dalam mengakses pembiayaan dan memperluas pasar.
WISH 2025 dirancang untuk membantu pelaku industri meningkatkan skala usahanya, memperluas jaringan, dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan nasional.
Merespons Tantangan Industri
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, menjelaskan bahwa inisiasi WISH lahir untuk merespons tantangan gap pembiayaan dan perlunya pelaku usaha memahami pasar khusus (special interest market).
Rizki Handayani menyatakan: “Melalui WISH ini, kita ingin mendorong tumbuhnya produk-produk baru yang kemudian bisa menggaet market-market baru atau market lama yang tertarik ke hal yang baru sekarang.”
Program ini fokus terkonsentrasi pada tiga sektor prioritas Kemenpar di tahun 2025, yaitu usaha gastronomi, wellness, dan bahari.
Kriteria Ketat dan Dukungan Komprehensif
WISH menyasar pelaku usaha di 13 bidang usaha pariwisata (seperti akomodasi, restoran, dan transportasi) yang serius untuk scale-up. Syarat partisipan terbilang ketat, antara lain:
- Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
- Maturitas usaha minimal 2 tahun.
- Skala usaha dengan minimal omzet Rp1 miliar per tahun.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan, Hanifah Makarim, menambahkan bahwa masalah pelaku usaha bukan hanya modal, tetapi juga pasar. “Jadi pengembangan usaha ini bisa mengikuti akses pasar maupun akses permodalan,” katanya.
Bagi 25 pelaku usaha terbaik yang terpilih, mereka akan mendapatkan sesi peningkatan kapasitas, forum pitching dengan investor, dan produk mereka akan dimasukkan ke dalam katalog promosi yang disalurkan ke Deputi Pemasaran Kemenpar.
Dengan tahapan open call yang dibuka hingga 15 Agustus 2025, WISH diharapkan menjadi hub kolaborasi baru antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga pembiayaan, dan komunitas.
