JAKARTA – Kabar seru, sekaligus haru, datang dari dunia gaming dan industri kreatif digital Indonesia. Gelaran akbar Gamers to Gamers (G2G) Festival & TLGA 2025 resmi membuka penjualan tiket reguler, dan ini disebut sebagai kesempatan terakhir bagi gamers untuk berpartisipasi sebelum event ini memasuki masa rehat panjang.
Di balik gemerlap hadiah ribuan hadiah menarik—mulai dari konsol PS5, Xbox Series X|S, parts PC, hingga peripherals—G2G Festival sejatinya adalah panggung krusial bagi subsektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) kita, khususnya di bidang pengembangan game.
Showcase Kreativitas Digital Indonesia
Poin utama yang paling membanggakan adalah partisipasi aktif lebih dari 30 Game Developers Indonesia yang memamerkan gim-gim buatan mereka. Ini adalah bukti nyata bahwa industri game lokal kita makin matang dan berani unjuk gigi.
Acara seperti G2G Festival memberikan ruang vital bagi para kreator lokal untuk:
- Validasi Pasar: Bertemu langsung dengan ribuan gamers sejati dan mendapatkan feedback instan.
- Jejaring Industri: Berinteraksi dengan brand, sponsor, dan komunitas.
- Promosi IP Lokal: Memperkenalkan Kekayaan Intelektual (IP) gim Indonesia ke khalayak luas.
Pameran ini menegaskan kembali bahwa gaming bukan hanya hobi, melainkan salah satu subsektor Ekraf dengan pertumbuhan tercepat dan potensi ekonomi yang sangat besar. Dukungan dari berbagai brand besar yang menyediakan koin hadiah yang bisa ditukar dengan console mahal adalah indikasi kuat bahwa ekosistem ini sudah sangat diperhitungkan.
Kesempatan Emas Terakhir
G2G Festival & TLGA 2025, yang diadakan “dari gamers, oleh gamers, untuk gamers,” kali ini juga menawarkan opsi 1-Day Pass Lite yang lebih terjangkau, ditujukan bagi pengunjung yang ingin menikmati semua aktivitas seru di venue tanpa harus menjalankan quest berburu hadiah.
Namun, yang paling ditekankan adalah urgensinya: ini adalah tahun terakhir event ini digelar sebelum rehat.
“Ini adalah kesempatan terakhir kalian berpartisipasi dalam event dari gamers, oleh gamers, untuk gamers,” demikian pesan panitia.
Maka, ini bukan hanya kesempatan terakhir bagi gamers untuk mendapatkan hadiah, tapi juga kesempatan terakhir untuk memberikan dukungan dan semangat secara langsung kepada lebih dari 30 developer lokal kita yang sedang berjuang membawa karya Indonesia ke kancah global.


