MAKASSAR – Sebagai pusat kreativitas di timur Indonesia, Kota Makassar makin serius dalam memperkuat industri kriya logamnya. Buktinya, pada Agustus 2025, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar sukses menggelar Pelatihan Kriya Logam/Silver yang secara khusus menargetkan perajin muda daerah.
Inisiatif ini bukan sekadar pelatihan biasa, lho, Rosa. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan produk perak Makassar, yang dikenal akan kehalusan dan detailnya, mampu bersaing dan diakui di pasar internasional.
Ambisi Global Ketua Dekranasda
Ketua Dekranasda Kota Makassar, Melinda Aksa, menegaskan bahwa pelatihan ini sangat penting sebagai bekal bagi para perajin untuk menghadapi dinamika pasar global yang makin ketat.
Melinda Aksa menyampaikan bahwa perajin silver Makassar memiliki potensi besar yang perlu diasah. Ia secara langsung mendorong perajin untuk tidak hanya puas di pasar lokal, tapi harus berani “berdaya saing global”.
“Kami ingin para perajin silver ini tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki wawasan desain dan pemahaman pasar internasional. Ini adalah dorongan nyata agar produk perak kita mampu menembus pasar global,” ujar Melinda.
Pelatihan ini memberikan materi yang komprehensif, mulai dari teknik produksi yang inovatif hingga strategi pemasaran digital, yang merupakan kunci bagi UMKM untuk bisa naik kelas di era modern ini.
Dukungan Penuh untuk Kreativitas Anak Muda
Sinergi juga datang dari Dinas Kebudayaan setempat. Mereka melihat pelatihan kriya logam ini sebagai momentum emas untuk menumbuhkan kreativitas di kalangan perajin muda. Keterlibatan anak-anak muda ini penting banget, karena mereka yang akan menjadi pewaris dan inovator warisan budaya kriya logam Makassar ke depannya.
Dinas Kebudayaan berharap, dengan adanya pembinaan yang intensif, perajin muda ini bisa menghasilkan karya yang unik, otentik, namun tetap relevan dengan tren global.
Keberhasilan pelatihan ini dipastikan akan menambah daftar panjang keberhasilan Ekraf Makassar, melengkapi kesuksesan yang sudah diraih oleh sektor wastra (kain tradisional) dan fesyen sebelumnya. Pelatihan silver ini membuktikan bahwa Makassar terus berinvestasi pada talenta lokal sebagai fondasi utama menuju kekuatan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
