Aleta Pictures segera menghadirkan film terbaru berjudul Janci Mutaroe. Film ini akan dibintangi oleh Amanda Lucson, artis cantik yang sudah wara-wiri di layar TV lewat puluhan FTV dan sinetron.
Terakhir membintangi film Rumah Kuntilanak dengan berperan sebagai Melani di film tersebut, Amanda Lucson akan comeback ke layar lebar.
Di filmnya kali ini, Amanda akan berperan sebagai gadis bernama Rani yang lahir dan besar di Makassar, Sulawesi Selatan. Rani berdarah campuran, ibunya dari Makassar dan ayahnya merupakan keturunan Belanda.
Film Janci Mutaroe yang bisa dimaknai mengumbar janji ini merupakan film komedi romantis yang mengangkat isu dan budaya Bugis Makassar yang dekat dengan kehidupan sekarang.
Premis film ini akan mengikuti kisah dua sahabat Rani dan Wawan yang diperhadapkan dengan problema yang sama, yaitu permintaan orang tua untuk segera menikah.
Janci Mutaroe adalah film yang istimewa karena kisahnya sangat relate dengan budaya dan kehidupan di Tanah kelahiran saya. Jadi di sini saya tidak memerankan Rani, tapi memang menjadi Rani yang lahir dan besar di Makassar dengan segala budaya-nya,” ujar Amanda.
Pemeran Gentari dalam sinetron Kembalinya Raden Kian Santang itu juga membawa misi lewat film Janci Mutaroe.
“Lewat film ini, kita berupaya bagaimana mengangkat budaya lokal ke Nasional bahkan kalau bisa Internasional,” lanjut Amanda.
Senada dengan Ari Dam selaku produser eksekutif Film Janci Mutaroe ia menjelaskan di film ini akan menggambarkan bagaimana Makassar secara luas. Makassar tidak hanya mewakili suku Bugis dan Makassar saja. Makassar juga dihuni oleh suku Toraja, Mandar, Bugis dan Makassar.
Janci Mutaroe diproduksi di bawah bendera Aleta Pictures dengan melibatkan penulis skenario kenamaan Indonesia, Tisa TS yang telah menulis puluhan skenario film layar lebar.
Nuansa lokal dalam skenario kemudian diterjemahkan oleh Ibrahim Cambo yang juga duduk sebagai produser. Film Janci Mutaroe rencananya akan tayang perdana pada awal 2025 mendatang.
“Dalam kegiatan ini di hari pertama dan kedua,para diberi bekal materi dan praktek pelatihan bagaimana meracik minuman sedangkan di hari ketiga dan keempat itu diberi materi dan praktek membuat kuliner tradisional,” pungkasnya.