DENPASAR – Semangat untuk terus berinovasi tak pernah padam dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar, Melinda Aksa. Bersama jajarannya, ia melakukan kunjungan kerja spesial ke Pameran IKM Bali Bangkit di Taman Budaya Denpasar, Jumat (5/12/2025).
Kunjungan ini bukan sekadar jalan-jalan, melainkan sebuah misi untuk menyerap ilmu dari keberhasilan Bali dalam memberdayakan perajin lokal hingga mampu bertahan dan bangkit dari hantaman pandemi.
Inspirasi untuk Sutera dan Perhiasan Makassar
Melinda tak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat tata kelola pameran yang begitu rapi dan berkualitas. Menurutnya, Makassar memiliki potensi yang tak kalah hebat, seperti Sutera Wajo dan kerajinan emas-perak yang sudah melegenda.
“Kami senang sekali dapat hadir di sini. Sulawesi Selatan itu terkenal dengan suteranya, serta perhiasan emas dan perak Makassar yang menjadi kebanggaan kami. Itu yang ingin terus kami tingkatkan dari sisi kualitas dan keahlian, mencontoh apa yang sudah dilakukan di sini,” ujar Melinda antusias.
Ia melihat pola pembinaan di IKM Bali Bangkit sangat relevan untuk diadopsi. Harapannya, ilmu yang didapat dari kunjungan ini bisa langsung diaplikasikan dalam bentuk pelatihan dan workshop di Makassar untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
Puji Bali Fashion Week
Selain produk kerajinan, Melinda juga memberikan apresiasi khusus pada penyelenggaraan Bali Fashion Week. Ia menilai event tersebut berhasil menciptakan standar baru yang tinggi bagi panggung kreatif daerah.
“Kegiatan fashion week-nya luar biasa. Ini bukan hanya panggung karya, tetapi ruang yang membuka banyak peluang nyata bagi perajin dan desainer,” pujinya.
Bangkit dari Keterpurukan
Sementara itu, Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wirnata, menyambut hangat rombongan dari Makassar. Ia berbagi cerita bahwa IKM Bali Bangkit lahir dari masa sulit saat ekonomi Bali minus 9% akibat pandemi. Inisiatif inilah yang kemudian menjadi sekoci penyelamat bagi para perajin.
“Dari situ IKM Bali Bangkit hadir. Kami menerapkan kurasi ketat demi menjaga kualitas. Syukur, ekonomi kami mulai membaik berkat pergerakan ini,” jelas Wirnata.
Kunjungan ini diharapkan menjadi jembatan kolaborasi yang kokoh antara Makassar dan Bali. Dengan saling bertukar wawasan, jejaring perajin di Indonesia Timur bisa semakin kuat menghadapi pasar global yang kian kompetitif.


