Budaya Paccukka di Sulsel Diulas dalam Diskusi Serial Dokumenter

Ditulis oleh Andi Ayatullah Takdir / Noya

Ditulis oleh Andi Ayatullah Takdir / Noya

01/09/2024

Budaya Paccukka atau asam dalam bahasa Indonesia menjadi salah satu bahan yang populer digunakan masyarakat di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel) menambah cita rasa makanan.

Melalui Serial Dokumenter, Budaya Paccukka di Sulsel akan diulas  secara visual dan cerita ringan yang menyenangkan. Sekaligus menjadi tontonan yang bernilai edukasi untuk masyarakat. 

Paccukka Project selaku pihak yang memproduksi Serial Dokumenter ini merupakan inisiatif yang muncul dari Kota Makassar yang berfokus pada kuliner dan kebudayaan di Sulawesi Selatan.

Serial dokumenter Paccukka terdiri dari lima episode dimana masing masing episodenya fokus pada satu bahan pengasam dan di wilayah mana pengasam tersebut dipakai sehari hari. Pemetaan ini akan membantu dalam pelacakan konteks sosial dan politik yang lebih jauh. 

Adapun Lima (5) Episode Paccukka di Sulawesi Selatan di antaranya: 

  1. Jeruk Nipis (Kota Makassar) sebagai pengasam yang dipakai dalam berbagai sajian dan mudah didapatkan di mana saja. Jeruk Nipis, ingin dilihat sebagai bagian dari akulturasi dan kehadirannya dalam makanan hari ini dalam makanan berkuah juga makanan kering seperti nasi goreng. Melihat jeruk nipis sebagai pengasam kiwari dan sejarah asal usulnya tiba di provinsi ini. 
  2. Tamarindus Indica atau camba (Kabupaten Jeneponto), adalah pengasam yang umum dipakai dan ditemui di pasaran. Hanya saja secara asal usul, pohon asam amat erat kaitannya dengan interaksi dan perjumpaan antara masyarakat di Suku Makassar dan Suku Aborigin Australia pada masa perdagangan teripang di masa lalu. Di samping itu, menarik juga untuk mencermati penyebut tamarin dalam bentuknya yang telah dikemas sebagai asam jawa-keterkaitan kehadiran asam ini dengan kedatangan bangsa Belanda ke Sulawesi Selatan dan membawa pohon asam dari Jawa. Sehingga, dokumenter ini akan juga merekam jejak jejak pohon asam yang ada di sepanjang poros Kabupaten. 
  3. Patikala atau kecombrang (Kota Palopo) adalah pengasam yang akrab dipakai dalam kapurung dan ikan kuah kuning. Penggunaan kecombrang dipakai oleh masyarakat di wilayah pesisir Luwu Raya, di antaranya Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur. 
  4. Asam mangga (Kabupaten Pinrang) sumber pengasam utama yang dipakai dalam Sajian di wilayah Ajatappareng (Kabupaten Pinrang, Sidrap dan Kota Parepare). Salah satu olahan populer yang memakai asam mangga adalah palekko, sajian dengan protein utama itik, ternak yang umum dijumpai di daerah persawahan, sehingga ini akan jadi ruang untuk membicarakan sejarah agraria di Sulawesi Selatan. 
  5. Daun Uriang (Kabupaten Enrekang) adalah sebutan lokal masyarakat Kaluppini untuk daun yang bentuknya sekilas mirip dengan daun sirih, oval menyerupai hati dengan guratan pada helai daunnya. 

Adapun jadwal Diskusi Serial Dokumenter Paccukka yang berlangsung di 4 Lokasi.

Pertama di SMK 4 Makassar pada 22 Juli 2024.

Lokasi kedua, Bulan Ekosistem pada 31 Agustus 2024 dan ketiga Fakuktas Pertanian Universitas Islam Makassar 2 September 2024.

Share To:

LANGGANAN DI SUREL KAMI

Tetap selalu update dengan langganan dengan kami. Anda akan mendapatkan email berita terbaru dari kami

Lintas Artikel

Olahraga

Gaya Hidup

Hiburan

Musik

Fashion

Scroll to Top