Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengawali bulan Juli 2025 dengan pengumuman yang membanggakan. Laporan Kinerja Semester I (Januari-Juni) 2025 menunjukkan bahwa kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) berhasil menembus angka krusial, mencapai target 7 juta kunjungan.
Capaian ini bukan hanya sekadar angka, Rosa, melainkan indikasi kuat pemulihan industri pariwisata Indonesia yang solid dan cepat pasca-pandemi, bahkan melampaui proyeksi optimis awal.
Kunci Sukses: Diplomasi dan Konektivitas
Pencapaian ini didorong oleh serangkaian strategi agresif yang diimplementasikan Kemenparekraf dan stakeholder terkait selama enam bulan terakhir:
- Diplomasi Global: Keterlibatan aktif dalam forum pariwisata internasional, yang meningkatkan citra dan kepercayaan dunia terhadap destinasi Indonesia.
- Konektivitas Udara: Pembukaan rute-rute penerbangan baru, terutama dari pasar utama seperti Tiongkok, India, dan negara-negara Eropa, yang mempermudah akses ke destinasi.
- Strategi Event: Suksesnya Karisma Event Nusantara (KEN) yang dikemas secara profesional, seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) dan event sport tourism internasional.
Dampak dan Target Selanjutnya
Keberhasilan menembus 7 juta Wisman di paruh pertama tahun ini memberikan fondasi yang sangat kuat untuk mencapai target tahunan. Selain angka kunjungan, Kemenparekraf juga menyoroti peningkatan devisa pariwisata, yang berdampak langsung pada penguatan mata uang rupiah dan ekonomi lokal.
Dengan tren positif ini, fokus Kemenparekraf di semester kedua adalah:
- Pemerataan: Mendorong kunjungan Wisman tidak hanya terpusat di Bali, tetapi juga merata ke lima Destinasi Super Prioritas (DSP).
- Kualitas: Mengutamakan kualitas pengalaman wisatawan (sustainable tourism) dan lama tinggal, bukan hanya kuantitas kunjungan.
Pencapaian ini menjadi momentum penting bagi seluruh pelaku Ekraf dan pariwisata nasional untuk terus berkolaborasi dan menjaga momentum pertumbuhan yang sudah ada.


