Di tengah hiruk pikuk Kota Daeng, lantunan suara merdu dan penuh makna menggema dari Hotel Maxone Makassar. Bukan sembarang alunan, melainkan gema semangat para peserta Workshop Pelatihan Dasar Voice Over atau Sulih Suara yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar bersama Kemenparekraf RI pada 26-28 Mei 2024.
Workshop ini bagaikan simfoni kolaborasi, mengantarkan talenta-talenta Voice Over Makassar menuju gerbang industri kreatif yang gemerlap. Sejak dua tahun silam, alunan nada ini terus menggema, melahirkan bibit-bibit unggul yang siap mengharumkan nama kota di kancah nasional dan internasional.
Bimo Kusuma, sang maestro di balik Voice Institute Indonesia, memandu orkestra kreatif ini dengan penuh optimisme. Ia meyakini bahwa gempuran teknologi Artificial Intelligence (AI) takkan mampu meredam gemerlap suara manusia. Justru, sinergi dan semangat baru dari talenta Voice Over Makassar menjadi kunci untuk mengangkat potensi pariwisata dan budaya kota melalui dunia multimedia.
Nada optimisme itu pun bergema dalam sambutan Muh. Roem, sang pemimpin orkestra Dinas Pariwisata Kota Makassar. Ia berharap workshop ini tak hanya menjadi konser singkat, tapi simfoni yang mengantarkan perubahan nyata. Upaya gigih Dispar Kota Makassar dalam mendorong industri kreatif ini diyakini akan membuka gerbang lapangan kerja baru di bidang suara dan konten kreator, melahirkan talenta-talenta unggul yang tak kalah bersinar dibanding kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Workshop ini bagaikan persembahan melodi merdu bagi masa depan industri kreatif Makassar. Dari alunan suara para peserta, tercipta harmoni harapan dan optimisme untuk masa depan yang gemilang.
Kisah ini bukan hanya tentang suara, tapi tentang semangat, kreatifitas, dan kolaborasi yang mengantarkan Makassar menuju gemerlap industri kreatif.
