Di era digital seperti sekarang, dokumentasi momen menjadi sangat penting, terutama bagi para olahragawan seperti pelari yang ingin mengabadikan pencapaian mereka di berbagai event lari ataupun hanya sekedar latihan biasa daily running. Dari situlah hadir para fotografer yang siap mengabadikan momen penting tersebut dengan skill fotografi yang ciamik, mereka menjejalkan hasil jepretan mereka melalui aplikasi ataupun pembelian langsung.
Hamka Tulo fotografer kota Makassar yang saat ini kebanjiran permintaan foto running untuk event maupun personal ini bercerita bagaimana dirinya dulu awal memotret di tahun 2015, dari hobi, kemudian menjadi sebuah motivasi untuk menyenangkan orang-orang dari hasil karya fotonya.
Pria yang akrab disapa Ai ini berbagi cerita dang pengalamannya kepada makaraeng.id, di mana pertama kali ia menerima upah dari hasil motret pertama kali menerima Rp800 ribu di acara dokumentasi liputan, “Hmm, sekarang ya Alhamdulillah cukuplah buat jajan dan menutupi kebutuhan sehari-hari hehe”, ujar Ai sambil bercanda. Saat ditanya apa saja prestasi atau pencapaian motretnya, Ai menjelaskan run event, khususnya di Sulawesi Selatan ia sudah beberapa kali diikutsertakan menjadi official photographer, termasuk Makassar Half Marathon.
Bagi Ai motret adalah bagian dari hidupnya ada jiwanya disana ia berharap masih akan terus motret entah sampai kapan, dan fotografi udah banyak memberinya sesuatu dalam hidupnya. “Belum bisa memastikan sih hehe. Photographer selalu menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya dan menutup perbincangan kami Teman-teman bisa melihat karya fotografi Hamku Tulo (Ai) lewat media sosial Instagram-nya @geritingphoto.