Mengulik Coto Entitas Populer Makanan Khas Makassar
Siapa yang tidak kenal Coto Makassar? Kuliner ikonik ini bagaikan magnet bagi para pecinta kuliner, tak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara. Di kota asalnya, Makassar, Coto menjelma bagaikan raja, mudah ditemukan di setiap sudut kota, siap memanjakan lidah para penikmatnya.
Aroma rempah-rempah yang khas langsung menyambut saat memasuki warung Coto. Di balik asap mengepul, tampak kuali besar berisi rebusan daging sapi dan jeroan yang telah mendidih sempurna. Tak heran, Coto Makassar terkenal dengan kuah kentalnya yang kaya rasa, hasil perpaduan 40 jenis rempah-rempah pilihan.
Coto Makassar diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Gowa, yaitu pada abad ke-16. Pada awalnya, coto hanya disajikan untuk rakyat biasa. Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Coto Makassar pertama kali dibuat oleh Toak, seorang juru masak Kerajaan Bajeng (Sebuah kerajaan di perbatasan Kabupaten Takalar dan Gowa di Sulsel). Setiap hari dia mengolah daging kerbau untuk disajikan di meja tamu kalangan kerajaan.
Hidangan yang disajikan hanya daging kerbau tanpa bagian lainnya seperti hati, limpa, usus dan jeroan. Dari sinilah inspirasi itu datang, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang terpakai, dipadukan dengan total 40 rempah indonesia seperti kemiri, cengkeh, pala, fuli, sereh, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, kacang ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, dan garam.
Selain itu, Toak juga menggunakan rempah khusus untuk membersihkan jeroan seperti kapur dan pepaya untuk melembutkan daging. Kemudian terdapat cabe rawit dan cabe keriting untuk sambal tauco serta bahan pelengkap lainnya yang meliputi daun seledri, daun bawang, jeruk nipis, bawang goreng, jeruk nipis, sambal tauco, dan ketupat.
Campuran kuah Coto Makassar bukan dari santan, melainkan air beras dan kacang. Selain itu, coto dimasak dalam wadah kuali tanah yang disebut uring butta sehingga menciptakan rasa yang lebih autentik.
Toak membagikan hidangan tersebut kepada warga miskin di sekitar kerajaan. Makanan itu juga diberikan kepada prajurit kerajaan, dan kepada pedagang asing yang kebetulan berada di sana.
Lambat laun, Coto Makassar menjadi makanan yang disukai. Sehingga, Toak pun kemudian menyajikan hidangan tersebut kepada Raja.
Coto Makassar memiliki cita rasa yang khas dan nikmat. Dagingnya tidak alot dan cukup kenyal, sedangkan kuahnya kaya akan rempah dan gurih. Coto Makassar biasanya disajikan dengan ketupat atau buras, serta sambal tauco.
Coto Makassar telah menjadi identitas Kota Makassar. Makanan ini telah mempererat tali persaudaraan masyarakat karena kerap disantap bersama dalam acara-acara penting.
Bagi para pecinta kuliner yang ingin menjelajahi surga Coto di Makassar, berikut beberapa rekomendasi tempat yang wajib dikunjungi:
- Coto Daeng Sirua:Legenda Coto Makassar yang sudah berdiri sejak tahun 1958, terkenal dengan kuah beningnya yang segar dan isian daging yang melimpah.
- Coto Nusantara:Menyajikan Coto dengan variasi topping yang unik, seperti otak sapi, babat, dan kikil.
- Coto Paraikatte:Terkenal dengan Coto berkuah kental dan kaya rasa, serta pilihan topping yang lengkap.
Selain ketiga tempat tersebut, masih banyak lagi warung Coto lain yang tak kalah lezatnya di Makassar. Setiap tempat memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri, siap memanjakan lidah para pecinta kuliner.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo jelajahi surga Coto Makassar dan rasakan sensasi kuliner yang tak terlupakan!