Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menegaskan keseriusannya menjadikan ekonomi kreatif (Ekraf) sebagai pilar utama pertumbuhan daerah. Hal ini diwujudkan melalui perhelatan Kepri Creative Explore 2025, sebuah ajang yang melibatkan 170 pelaku Ekraf, berlangsung di Park Avenue Batam, 31 Mei hingga 1 Juni 2025.
Kepala Dispar Kepri, Hasan, menyatakan bahwa event ini adalah bagian integral dari upaya strategis Pemprov.
Strategi Pertumbuhan Berbasis Potensi Daerah
Event ini merupakan bagian dari upaya Kepri untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu dari 15 provinsi prioritas pengembangan Ekraf nasional, mengingat kekayaan sumber daya alam, potensi pariwisata, dan posisi geografis Kepri yang strategis sebagai wilayah perbatasan.
Hasan menekankan pentingnya ajang ini sebagai platform untuk perluasan pasar dan jejaring bisnis. “Kegiatan ini menjadi ajang sekaligus bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis potensi daerah,” kata Kepala Dispar Kepri Hasan.
Targetnya tidak main-main. Hasan mengungkapkan: “Kita menargetkan kontribusi produk domestik bruto (PDB) daerah dari sektor ini sebesar 6,8 persen.”
Fokus pada Inovasi dan Legalitas
Selain menampilkan subsektor unggulan seperti kuliner, fesyen, dan kriya, Creative Explore juga menyoroti subsektor baru yang berkembang pesat: animasi dan video (didukung Nongsa Digital Park), game (dari Universitas Universal), dan kriya ramah lingkungan.
Guna memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, Pemprov Kepri juga memperkuat fondasi legalitas dan SDM:
“Tahun ini, melalui APBD 2025 kami merencanakan pelatihan bagi 40 pelaku usaha serta fasilitasi kekayaan intelektual untuk 60 pelaku di tujuh kabupaten/kota,” jelas Hasan, menegaskan komitmen pada perlindungan Kekayaan Intelektual (HKI).
Pemprov Kepri juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Imigrasi atas kontribusinya memperkuat posisi Kepri sebagai destinasi pariwisata lintas batas, yang secara langsung memperluas pasar bagi pelaku Ekraf lokal.


