Di tengah maraknya tren usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, salah satu sektor yang sedang berkembang pesat adalah bisnis kopi keliling atau yang lebih dikenal sebagai Kopi Starling (Kopi Sepeda Keliling). Bisnis ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan, termasuk di Makassar. Dengan sepeda atau sepeda listrik sebagai alat mobilitas, Kopi Starling menawarkan kepraktisan sekaligus pengalaman unik: menikmati kopi langsung di tempat pelanggan berada, mulai dari taman kota hingga perkantoran.
Namun, di tengah menjamurnya pelaku usaha Kopi Starling, satu brand hadir dengan konsep yang berbeda dan berhasil mencuri perhatian, yaitu Tabe Kopi.
Berbeda dengan kebanyakan kopi keliling yang hanya menekankan kepraktisan dan harga terjangkau, Tabe Kopi menghadirkan nilai tambah dengan membawa filosofi budaya lokal ke setiap sajian kopi mereka. Nama Tabe, yang dalam bahasa Makassar berarti “permisi” atau bentuk sapaan sopan, menjadi inti dari konsep bisnis ini. Bagi Tabe Kopi, menjual kopi bukan sekadar transaksi ekonomi, melainkan sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai kesopanan dan budaya lokal kepada pelanggannya.
Setiap cangkir kopi yang disajikan oleh Tabe Kopi mengandung cerita. Filosofi ini tercermin dalam interaksi mereka dengan pelanggan, yang selalu mengutamakan keramahan dan kesan personal.
Menu yang ditawarkan Tabe Kopi juga mencerminkan keberagaman dan keunikan cita rasa lokal. Selain kopi klasik yang otentik dan kopi aren dengan manis alami dari gula aren, Tabe Kopi menghadirkan Kopi Karaeng, yang menawarkan rasa kuat khas lokal. Untuk pelanggan yang tidak terlalu menyukai kopi, tersedia pilihan minuman berbahan dasar lokal dan premium, menjamin kualitas di setiap sajian.
Selain inovasi pada menu, Tabe Kopi menggunakan sepeda listrik bukan hanya sebagai alat mobilitas, tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas. Setiap pemberhentian mereka, baik di taman kota, perkantoran, maupun acara komunitas, menjadi momen untuk menciptakan interaksi yang ramah dan penuh makna.
Dengan tagline “Rasa dan Tata Krama,” Tabe Kopi berupaya menjangkau generasi muda yang tidak hanya mencari produk berkualitas, tetapi juga menghargai nilai-nilai di balik sebuah brand. Dalam setiap gelas kopi yang mereka sajikan, Tabe Kopi mengajak pelanggan untuk menikmati rasa sembari mengapresiasi budaya dan etika.
Hadirnya Tabe Kopi di tengah tren bisnis kopi keliling menjadi bukti bahwa inovasi dan nilai budaya dapat berjalan beriringan. Bagi mereka yang ingin menikmati pengalaman ngopi yang berbeda, Tabe Kopi menawarkan lebih dari sekadar minuman.
“Temukan kehangatan rasa dan makna di setiap cangkir Tabe Kopi. Ikuti perjalanan kami dan nikmati budaya dalam setiap tegukan di Instagram: @TabeKopi
Mari berbagi cerita, rasa, dan tata krama bersama!”